Sabtu, 30 Agustus 2008

PENGALAMAN AWAL KETUA RT

Oleh : Prayitno Ramelan (Ketua RT 002/01)

Setelah terpilih sebagai Ketua RT Tanjung Mas Raya Estate di Lenteng Agung sekitar tiga bulan yang lalu, maka dibentuklah kepengurusan yang terdiri dari lima kordinator blok (A,B,C,D dan E). Memang tidak semudah yang dibayangkan menjadi pengurus RT di kompleks in. Wilayah real estate sekitar 40 hektar, RT TMR (RT 002/RW 01) dimana wilayah satu RT ini (350KK) mencakup sekitar 60% dari luas wilayah satu RW.

Pengurus kemudian menetapkan rencana meningkatkan dua hal penting yaitu keamanan dan kebersihan, karena menilai meningkatnya tingkat kriminalitas di ibukota dan kurang tertatanya sistem kebersihan dikompleks.

Para Satpam dibenahi, ya seragam, disiplin, cara kerja, tanggung jawab, job discription-nya. Dari 22 orang Satpam hanya 2 orang yang lulusan SMA, mayoritas lulusan SD. Sebelumnya mereka direkrut dari para pemuda yang tinggal disekitar kompleks. Untuk meningkatkan disiplin dan fisik maka TMR meminjam tenaga anggota TNI AU untuk melatih mereka. Untuk meningkatkan sistem pengamanan pengurus RT bekerjasama dengan Kapolsek Jagakarsa yang menugaskan seorang anggota Reskrim untuk melatih para Satpam tadi. Kordinator Keamanan adalah Pak Okat dan Pak Gugi yang demikian semangat menamankan komplek ini.

Demikian juga untuk operasi kebersihan yang dikomandani Pak Humad, dengan 12 orang pasukannya maka kompleks mulai terlihat jauh lebih bersih dan tertata. Saya salut juga kepada Ibu Humad yang dengan gigih membantu suaminya mengkordinir kebersihan.

Tidak ada gading yang tak retak, berselang satu bulan pengurus baru, terungkap ada warga yang membunuh istrinya. Pak RT dan 3 staf (Keamanan dan Bendahara) diminta Polsek untuk mengurus jenazah istri Hermanto (Ny.Susan) ke polsek dan Kamar Jenazah RSCM). Ternyata mesti bayar satu juta, kemudian mengumpulkan beberapa warga dan ibu2, untuk disholatkan di mesjid Khusnul Khatimah, kemudian mengurus pemakaman di TPU Tanjung Barat. Eh, kembali mesti bayar empat juta limaratus. Karena Tidak ada satupun keluarga korban maupun pelaku yang datang, RT juga yang membayar. Atas kebaikan Ketua YayasanKhusnul Khatimah ahirnya biaya dibantu yayasan separuh. Terima kasih Pak Syamsul (beliau ini seorang profesor/Ketua Komisi Persaingan Usaha yang masih mau repot ngurusi yayasan)

Ada lagi kasus keamanan, pada tanggal 12 Agustus 2008, ada rumah yang didatangi perampok (3 orang), mereka membawa 2 pistol. Setelah dicek, ternyata mereka menggunakan sedan Camry, jadi Satpam tadi tidak mengira sama sekali. TMR kembali ramai dikunjungi petugas Jantras dan reserse dari polda, polres dan polsek. Mudah2an tertangkap rampoknya. Mereka beruntung tidak salah masuk rumah, di TMR banyak rumah pejabat TNI, Polri dll yang juga punya senjata api, salah2 nanti rampoknya yang terkapar. Alhamdulillah warga TMR (Pak Laksono) sekeluarga selamat, kerugian hartanya lumayan besar, sekitar 40 juta.

Setelah itu, maka RT tidak berkompromi mengenai keamanan, semua mobil di TMR (kecuali mobil dinas) harus pakai stiker, kalau tidak siapapun harus tinggal KTP di Pos. Ada juga warga yang suka marah2 kalau diperiksa, tapi biar saja, kan semua demi keamanan. Yang jelas kejahatan dikompleks biasanya pakai mobil. Patroli Satpam ditingkatkan, kita akan buat gerbang baru rencananya, pakai CCTV (Insya Allah). Petugas akan ditambah, perlengkapan mulai dilengkapi (Terimakasih Pak Okat!!). Mudah2an semua akan membaik.

Kompleks dimeriahkan dengan bendera merah putih, umbul2. Tanggal 23 Agustus 2008 Pengurus membuat acara Gerak jalan Santai dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI, tercatat diikuti sekitar 300 orang warga. Banyak sumbangan dari warga, untuk lucky draw, hadiah perlombaan, anak2 dan dewasa, buat nasi goreng, tarik tambang. Wah rame sekali. Maka dimulailah babak saling mengenal diantara warga, semuanya larut dalam semangat kekeluargaan. Bercampur, ada jenderal TNI, Polri, Para Presdir,pejabat2, pengusaha2 terkenal, pensiunan dll. Terimakasih kepada warga atas partisipasinya sehingga acara tersebut sukses.

Sebagai informasi: RT mempekerjakan seorang tenaga pembantu sekretaris (DIAN) dikantor sekretariat, yang mengatur semua urusan warga ttg perpanjangan KTP, KK, Domisili, dll. Malam hari surat2 dibawa ke rumah Pak RT untuk minta tandatangan. Kedua, Pengurus sudah bertemu dg Developer PT TPC, ternyata tanah Fasum Fasos sudah mereka serehkan ke Pemda, nah...warga menuntut agar Bangunan Fasum Fasos harus segera dibangun. Juga perjanjian awal pembangunan mesjid sebesar 150 juta belum diserahkan ke Mesjid.

Juga Janji Mobil penyiram taman, mobil sampah...wah masih banyak urusan developer ke warga. Surat Ketua RT belum juga dibalas (sudah satu bulan). Mestinya developer harus segera maklum kalau nanti dituntut warga (Ada menteri, ada jenderal, ada juga jenderal polisi, ada dari Fraksi Golkar, ada pengacara, ada Sekjen, ada yang punya universitas, ada pengusaha terkenal, Bea Cukai, pejabat pajak, artis dll).

Kalau saya jadi Developer saya akan segera menepati janji dan aturan, karena sudah sepuluh tahun fasum fasos tersebut tidak juga dibangun. Kan ini tidak betul kan?Mosok ditinggal begitu saja. Ini jaman keterbukaan, nanti kalau dituntut warga kan jadi repot. Bisa-bisa merembet ke Pemda juga. Sekarang masyarakat punya senjata ampuh...KPK, ada yang teman baiknya Pak Antasari, temennya Pak Bibit juga....bukan ngancem nih hanya memberi tahu dan meneruskan rasa ketidakpuasan warha.

Itulah sekilas tentang pengalaman awal Pak RT ini...memang jadi Rt itu lebih kepada kegiatan yang sifatnya sukarela, sosial dan ibadah. Pengurus bekerja hanya dengan modal semangat, tanggung jawab, tujuannya satu ingin kompleks ini aman, nyaman, bersih.Kami ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan bagi umat yang beragama Islam, atas nama pengurus kami mohon maaf apabila ada kesalahan.

Sebagai informasi kepada warga, Pak RT tanggal 3 s/d 11 September mau pamit dahulu akan menunaikan ibadah Umrah, mohon doanya. Pejabat sementara adalah Pak Okat.Semoga semua amal ibadah ini diterima oleh Allah SWT.Amin